Postingan

Sosoke itu Kunamai Si Bengal

Gambar
Si Bengal (Foto: Dok Pri) Ada penghuni baru di rumah kami. Seekor kucing muda yang seenak perut nyelonong masuk lalu mengajak bermain semua orang.  Seperti biasa, Terrence selalu senang dengan kedatangan kucing. Tapi tidak denganku. Sejak dulu anak itu ingin punya 1 ekor, tapi tak pernah kuizinkan.  Entah kenapa, aku kesal kerap kali melihat kucing. Dan yang menjengkelkan, di lingkungan kami ini banyak sekali kucing liar.   "Rumah ini hanya menerima anjing," kataku suatu kali pada Terrence yang disambut dengan wajahnya yang seperti rasa belimbing wuluh, masam sekali!  Sebelumya, kami memiliki seekor anjing. Namanya Bubul, seekor American Pitbull Terrier. Bubul meninggal pada bulan Desember 2019 silam, 2 hari sebelum Natal.  BACA JUGA: Rintihan Mengerikan dari Headsetku Ia begitu kesakitan sebelum kematiannya lantaran menderita parvo - sebuah penyakit mematikan bagi anjing.  Tubuhnya yang kekar menciut hingga tinggal kulit membalut tulang saat parvo menggerogotinya tanpa ampun

Kisah Sebuah Busi -Bagian Kedua

Gambar
Petasan busi selalu menjadi permainan kegemaranku. Mungkin karena bentuknya yang sedikit menyerupai roket dengan rumbai-rumbai plastik terlihat seperti semburan api roket ketika busi itu dilemparkan ke udara.  Meski aku selalu tertarik pada hal-hal yang bersifat sains, namun entah mengapa nilai IPA ku di sekolah tidak bagus-bagus amat, kurang malah.  Tidak jarang aku dan beberapa teman kelasku yang lain dihukum berlutut karena nilai ulangan IPA kami di bawah lima.  Meski begitu, keingin tahuanku tentang roket pernah membuatku menghabiskan suatu malam dengan membaca buku Antariksa milik Bapa yang sebenarnya diperuntukkan bagi siswa SMA.  Kala itu Bapa mengetahui aku tengah melahap pengetahuan yang sebenarnya belum begitu perlu bagiku. Namun ia membiarkan saja. Mungkin di benak kecilnya ia berharap anaknya kelak dapat menjadi salah satu astronot pertama bagi Indonesia. Entahlah. BACA JUGA: Kisah Sebuah Busi - Bagian Pertama “Kau tahu, nama tengahmu diambil dari nama seorang kosmon

Kisah sebuah Busi - Bagian Pertama

Gambar
Sore hari yang mendung di awal bulan Desember. Siang tadi hujan dan petir menghajar bumi tanpa ampun, menyisakan  air yang menggenang di halaman rumah, di lubang-lubang pada jalan beraspal, di bekas jejak oto dan di setiap tempat yang memungkinkan terciptanya genangan air.  Sementara itu, angin yang berhembus pelan menghantarkan hawa dingin dari puncak Poco Likang. Melewati hamparan sensus di Wae teku Tenda lalu menyusup masuk dalam kisis-kisi rumah yang kemudian dengan kejamnya mengiris daging dan menusuk-nusuk tulang setiap penghuni Ruteng di senja kelabu itu. Aku meringkuk dingin di kaki pintu rumah sambil menunggu hujan menghentikan murkanya. Sesekali jari-jariku yang mengkerut kedinginan menyentuh bulir-bilir percikan air hujan yang menempel pada kain payung yang diletakan begitu saja tidak jauh dari tempatku duduk.  Dari jauh sayup-sayup terdengar alunan lagu Wie Nggeluk Bail yang dimainkan dari tape recorder. Dalam hati aku sedikit girang lantaran sebentar lagi hari

Mau Tidur Lebih Cepat? Gampang! Begini Caranya

Gambar
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato) Kamu dapat berhasil  tidur  dalam hitungan menit jika menggunakan teknik yang tepat sehingga memberi dampak positif bagi tubuh. Sebab, kualitas tidur dalam jangka panjang meningkatkan risiko hipertensi, masalah jantung, tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, dan mungkin kematian dini. Jadi, lihat trik tidur praktis ini untuk malam yang nyenyak agar bisa memejamkan mata tanpa harus menggunakan ke obat-obatan. Singkirkan gawai Untuk mendapatkan tidur terbaik, penelitian menyarankan untuk mematikan perangkat setidaknya satu jam sebelum tidur.  Otak tetap sibuk sebagai akibat dari semua panggilan dan pesan, peringatan, dan email, yang membuatnya sulit untuk bersantai dan tidur di malam hari.  Untuk menghindari bangun untuk menjawab panggilan telepon tepat saat kamu siap untuk tertidur, jauhkan perangkat dari tempat tidur atau atur di DND. BACA JUGA: Rintihan Mengerikan dari headsetku Beli kasur berkualitas Kasur berkualitas menawarkan  kenyamanan ya

Rintihan Mengerikan dari dalam Headsetku

Gambar
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato) Sudah berapa bulan belakangan aku selalu pulang larut malam dari kantor. Pola kerja yang dinamis, membuatku bisa masuk ke kantor jelang sore, di saat yang sama ketika kolega lainnya bergegas kembali ke rumah. Lantaran masuk petang, aku harus menghabiskan sepanjang malam mengerjakan tugas dan baru kembali ketika hari telah berganti. Kantorku berada di kawasan selatan Jakarta, bertempat di sebuah gedung 11 lantai yang megah. Jarak antara kantor dan kediamanku yang berada di kawasan pinggiran Jakarta kurang lebih 27 kilometer. Aku biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam untuk menempuh jarak tersebut dengan motor skuterku. Namun saat kembali dari kantor, waktu tempuh bisa berkurang setengahnya. Jalanan yang lengang membuatku mampu memacu kendaraan roda 2 itu hingga batas maksimalnya. Seperti malam-malam lainnya, aku selalu mendengarkan musik melalui headset ketika menyusuri jalan menuju rumah. BACA JUGA: Kisah Rasanya mengasyikan melintasi jalan

Kisah

Gambar
Karena kita mengukir sejarah kita sendiri.... Saban petang, pintu tol karang tengah adalah neraka bagi kedua kakiku. Ribuan kendaraan yang menyemut itu rasanya mustahil untuk dilewati.  Namun rasa penat dalam mencari kombinasi pas antara kopling, rem dan gas itu sedikit terobati oleh ritual rutin yang dilakukan Terrence dan Mommy di kursi belakang. Mereka berdua menelpon Uti.  Suara girang  Uti dengan segera memenuhi kabin kendaraan mungil yang sudah kami anggap sebagai rumah kedua.  Sapaan Uti yang sepanjang waktu diliputi rindu kepada sang cucu bagai gayung bersambut. Terrence kemudian mulai mengoceh tentang segala sesuatu.  Aku yakin, Uti menyimak dengan antusias. Meski kerap  kisah itu tak terselami karena perbendaharan kata yang masih terbatas. Rasanya sangat menyenangkan mendengar dua insan yang terpaut usia setengah abad lebih itu saling berbagi cerita. Ada kalanya ritual itu tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Bukan karena telepon genggam Mommy yang dengan ajaibny

Gallery Gambar Pensil 2B

Gambar
Belakangan ini saya keranjingan untuk menggambar. Ini beberapa gambar yang sudah saya bikin. Saya sadar, karya-karya di atas belum seindah bikinan para pelukis sketsa wajah, :)