Tumpahan Minyak Sumur Celah Timor

PTTEP-Montara (http://l.yimg.com)
Sumur minyak di Celah Timor kembali menuai masalah. Kali ini, PTTEP Australasia, sebuah perusahaan pengeboran Australia menantang Indonesia untuk membeberkan bukti terkait tuntutan ganti rugi yang tengah dilayangkan kepada mereka.Tantangan tersebut sebagai respons atas
 janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelediki kerusakan yang terjadi di pantai Indonesia sebagai akibat operasi pengeboran yang dilakukannya di celah Timor. PTTEP Australasia mengungkapkan, pihaknya belum menerima klaim resmi terkait bahwa minyak yang mereka bor menjangkau sejauh itu. 
 
Dalam sebuah kesempatan di Bulan Juli silam, Presiden Yudhoyono mengungkapkan masyarakat Indonesia, khususnya nelayan-nelayan dari Pulau Timor, merasa sangat dirugikan akibat pencemaran laut akibat tumpahan minyak dari pengeboran Montara laut Timor. Karena itu ia meminta pihak yang bertanggungjawab harus memberi ganti rugi bagi masyarakat yang merasakan dampaknya. Kerugian tersebut oleh Menteri Perhubungan Hatta Rajasa ditafsir mencapai 500 miliar rupiah.

Sebelumnya sepanjang Agustus hingga Nopember tahun lalu, NASA secara berkala merilis beberapa citra satelit terkait pencemaran tersebut. Pasalnya, citra-citra menangkap sesuatu yang tidak biasa di permukaan laut yang masuk dalam zona wilayah Indonesia. Sesuatu  tersebut  adalah “sunglint” yang menandakan adanya  tumpahan minyak.
 
sunglint (http://media.crikey.com.au)
Sunglint merupakan refleksi menyerupai cermin dari matahari di atas permukaan laut. Jika permukaan samudera sedang tenang, sebuah rentetan refleksi matahari yang nyaris sempurna akan terlihat di sepanjang jalur orbit satelit. Karena permukaan laut tidak pernah tenang sempurna, bagaimanapun, refleksi matahari menjadi kabur seperti cahaya yang disebarkan oleh gelombang air ke segala arah yang disebut  sunglint region.

Lapisan tumpahan minyak di atas permukaan air mengurangi dampak gelombang, yang akhirnya mengubah cara air merefleksikan cahaya. Gelombang yng melembut itu kemudian menciptakan refleksi matahari yang lebih jelas daripada area sekitar. Pada sebuah citra yang ditsngkap pada 30 Agustus 2009 lampau, area gelap di permukaan air pada sisi timur sunglint telihat seperti lapisan minyak.  

"PTTEP telah menerima klaim konpensasi terkait laporan dampak pencemaran minyak terhadap perairan Indonesia dari area pengeboran Montara antara Agustus hingga November tahun lalu," ungkap Jose Martins,  chief financial officer, PTTEP.

"Namun perusahaan belum menerima bukti kerusakan ,”katanya lagi.

Pernyataan yang sama diungkapkan Anon Sirisaengtaksin, Presiden dan CEO PTTEP. Ia mengungkapkan, setelah minyak tumpah di bulan Agustus, pihaknya secara tertutup telah berkoordinasi dengan pemerintah Australia. Namun hingga kini pihaknya belum diberikan bukti kerusakan lingkungan yang terjadi di sepanjang pantai Indonesia.  

tumpahan minyak (http://2.bp.blogspot.com)
Lembaga Lingkungan WWF mengungkapkan, lebih dari 400,000 liter minyak telah tertumpah, menciptakan pencemaran seluas 10,000 - 25,000 kilometer persegi  di lautan.

West Timor's Care Foundation, sebuah yayasan yang mendukung nelayan-nelayan miskin  di Indonesia Timur, memperkirakan tumpahan itu bahkan semakin besar dan berdampak buruk pada pencaharian dari sekitar 18,000 nelayan di wilayah itu.

Namun Martin berkilah bahwa klaim yang mengatakan minyak tersebut mencapai Indonesia dibesar-besarkan media. Kedutaan Australia untuk Indonesia juga mengatakan bahwa tumpahan itu berada sangat jauh dari pantai.
  
"Statemen mengenai jejak minyak di zona eksklusif  Indonesia sebenarnya berada kira-kira 100 kilometer dari Pulau Rote, pulau terluar dari Indonesia.  PTTEP telah mencoba untuk mengklarifikasi dengan otoritas Australia untuk mengetahui apakah tumpahan tersebut telah menyebar hingga ke Indonesia," demikian Martin.  

"Jika klaim kompensasi kami terima, bukti-bukti juga untuk membayar klaim yang mereka ajukan," ia menambahkan.(dari berbagai sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koes Hendratmo pake Jas Songke....

The Godfathers