Hippies: Flower Generation
Pada akhir dasawarsa tahun 1960-an, Di
Amerika Barat khususnya di kota San Francisco di negara bagian California,
terjadi protes besar-besaran anak-anak muda melawan semua bentuk yang
terorganisir dan mengharapkan terjadinya perubahan sosial dan politik. Gerakan
protest ini antara lain membuahkan generasi Hippies yang terkenal itu.
Gerakan tahun 1960-an yang timbul di pantai
Barat Amerika Serikat itu terkenal dengan berbagai bentuk protest seperti a.l.:
Beatnik & Gerakan Protes Sosial. Sebenarnya cikal-bakal gerakan protes itu
dimulai dikalangan para seniman Bohemia yang tinggal dalam commune (komunitas)
di San Francisco (north beach), Los Angeles, Venice West, & Greenwich di
New York. Gerakan ini berciri gerakan sosial dan sastra yang terbatas pada
dasawarsa 1950-an, dan mengaku sebagai ‘generasi beat’ yang kemudian dikenal
sebagai ‘beatniks.’
Beatniks semula tidak bersifat politik dan
hanya ingin membedakan diri dengan masyarakat umum dengan cara mengundurkan
diri dari kehidupan masyarakat umum. Mereka mempraktekkan kehidupan bebas
dengan berpakaian seenaknya dan berusaha membebaskan diri dari kemelut dunia
melalui saluran musik, seni, makanan vegetaris, dan pengalaman psychedelic
dengan eksperimen meditasi Zen Buddhisme dan obat-obat bius.
Gerakan yang dipelopori generasi muda itu
kemudian di tahun 1960-an meluas keluar lingkungan mereka dan mereka
menyampaikan protest sosial secara massal, mencakup antara lain gerakan untuk
pembaharuan politik termasuk sebagai gerakan anti-perang Vietnam yang saat itu
lagi ramai, hak-hak azasi manusia, gerakan mahasiswa, gerakan perempuan,
gerakan hak kaum homoseksual, dan gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Dari gerakan protest tahun 1960-an itu
tumbuhlah kelompok kaum Hippies yang memiliki ciri-ciri, a.l.: mempopulerkan
gerakan damai, sadar akan lingkungan, dan penolakan akan materialisme Barat.
Gerakan yang tumbuh di kota San Francisco ini dinamakan juga sebagai ‘Flower
Power’ dan ‘Flower Generation’ karena dalam demo-demo yang mereka lakukan
mereka biasa membawa bunga warna-warni sebagai lambang cinta dan damai. Mereka
bersikap kontra-budaya (counter-culture) yang berusaha mengubah budaya yang
mapan di masyarakat materialistik di sekitar mereka dengan budaya longgar yang
mereka inginkan sebagai sikap reaksi.
Hippies memiliki ciri-ciri lahiriah yang
khas berbeda dengan umum, mereka memakai pakaian warna warni yang diilhami
halusinasi yang dilihat bila mengisap narkoba jenis Marijuana & LSD.
Disamping ungkapan dalam pakaian mereka, terlihat juga dalam karya seni dan
musik yang mereka hasilkan. Biasanya mereka hidup menurut kategori umum sebagai
‘urakan’ yaitu berpakaian seenaknya, rambut dibiarkan panjang tak dicukur,
laki-lakinya memelihara jenggot, sedangkan yang perempuan berpakaian kuno yang
panjang sampai ketumit.
Hippies cenderung hidup menyendiri dalam
kehidupan bersama dan berusaha keluar dari kehidupan formal, baik dari sistem
kekeluargaan tradisional, pekerjaan, pendidikan, maupun kehidupan bermasyarakat
dan bernegara pada umumnya. Mereka biasa makan secara vegetarian dan memakan
makanan yang tidak diolah dan mempraktekkan pengobatan alternatif. Semboyannya:
“kembali kepada kehidupan alam bebas.”
Hippies mempopulerkan kehidupan damai dan
cinta, anti-perang dengan semboyan mereka yang terkenal, yang berbunyi: “Make
Love, Not War.” Mereka juga dijuluki sebagai ‘Flower Children’ (anak-anak
bunga). Hippies menganjurkan keterbukaan dan toleransi yang berlawanan dengan
sebaliknya yang umum terjadi dalam masyarakat formal yang penuh kompetisi.
Mereka secara terbuka mempraktekkan sex bebas, hidup dalam bentuk-bentuk
kekeluargaan yang nontradisional seperti dalam commune (komunitas kehidupan
bersama dalam kelompok).
Dan salah satu sikap protes mereka adalah
protes terhadap agama Amerika yang kala itu didominasikan oleh gereja Kristen
yang sudah menjadi gereja kelas menengah. Protes ini dinyatakan dengan membuka
diri kepada ajaran-ajaran mistik Timur terutama Buddhisme, mempercayai
astrologi, praktek perdukunan lainnya, sampai gereja Setan. Semua ini dikenal
sebagai ‘Masa Aquarius’ sebagai lambang datangnya ‘New Age’ (zaman baru).
Gerakan Zaman Baru (New Age Movement)
berkembang dari sini sebagai sikap protes terhadap budaya mapan
graeco-romawi-western termasuk tradisi Kristen dan modernisme, dan merindukan
kembalinya budaya pramodern dengan kekayaan kunonya (terutama mistik timur)
yang kemudian dikenal sebagai budaya posmo (post modernism).
Musik Rakyat dan Rock menjadi bagian dari
kehidupan generasi bunga ini. Grup band yang terkenal masa itu adalah ‘The
Beatles’ dan ‘Rolling Stone.’ Pada tahun 1967, Grup musik Pop ‘The Beatles’
terpengaruh ajaran Buddhisme dan berguru pada Mahareshi Mahesy Yogi dari India
dan ikut mempopulerkan budaya Hippies melalui penampilan mereka, termasuk pada
tahun itu mereka mengelurkan album ‘Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band’ yang
menandakan perubahan mereka dari musik Pop ke Rock, dan secara simbolis
mengidentifikasikan The Beatles dengan budaya Hippies. Adapun musisi terkenal
lainnya seperti Led Zeppelin, The Doors, Janis Joplin dan Jimi Hendrix.
Puncak gerakan Hippies terjadi di tahun
1967-1969 yang mengkulminasi pada festival musik Woodstock di New York (1969)
yang diperkirakan dihadiri oleh setengah juta orang. Budaya Hippies memasuki
dunia hiburan teater maupun film dan salah satu film Hippies yang melecehkan
kepercayaan Kristen adalah film ‘Jesus Christ Superstar’ karya lirik ‘Tim Rice’
dan musik ‘Andrew Lord Weber.’
Pada tahun 1970-an gerakan Hippies sebagai
kelompok protes memudar, namun pengaruhnya sebagai budaya kontra meluas ke
dalam banyak bidang dan menimbulkan gelombang revolusi sex tahun 1970-an di
kalangan generasi muda Amerika maupun Eropah, dan juga mempengaruhi timbulnya
gerakan lingkungan hidup dan demokrasi secara umum di Amerika Serikat. Era tahun
1970-an di USA ditandai kebangkitan ‘Rock Superstars’. Pada tahun 1980-an
generasi Hiipies digantikan generasi baru yang kembali ingin mencari karier
mereka dalam dunia bisnis, pendidikan, maupun politik. Sumber
Komentar
Posting Komentar