Dara..
Ah dara....
sejenak saja kau hinggap di jendela tuaku,
lalu terbang entah kemana
sementara ku jengah saat menatapmu menjauh
lantaran kau punya sayap perkasa
dan aku hanya bisa terpekur dalam kamar
kelabu
sembari menunggu lukaku sembuh
di ujung musim dingin yang beku
Ah dara...
Kutahu kau mengkilah salju
Agar tak memejal di jendela tuaku
Ku tahu kau tak betah menunggu
Hingga hamparan putih itu segera lalu
Agar tumbuh
kuncup dan pucuk baru
sebelum bedah asa mereka dalam beku
Ah dara...
Bahkan khayalku tak mampu mengimbangi
kala kau melesat terbang
menjemput musim semi yang jelang
antarkan pendar mentari pagi
menerobos kaca jendelaku yang mengerak dan usang
Ah dara...
Bilakah kau koyak dadaku?
biar menguap semua nyeri
agar ku mati tanpa mengadu
Dan musim baru yang kau bawa itu
kuresap sesaat hingga penuh di nadi
hingga untuk pertama kali
kuterbang menembus jendelaku
dan lalu bersama musim dingin yang beku
Dara... kau di mana?
di mana?
Komentar
Posting Komentar