Rujak
Pak tua mendesah lega
seiring hadirnya pembeli yang ke lima
“Pedes apa sedeng mbak?”
Pertanyaan yang selalu dia ucapkan selama 9 tahun yang terkhir
Separuh dari seluruh perjuangannya
Untuk mereka yang dicintainya
Dengan penuh semangat tangannya meracik sesuai pesanan
Matahari condong 3 derajat di atas kepala
Panasnya belum berkurang
Seandainya aku seperti mereka
Seluruh tubuhku pasti telah basah karena keringat
Untung tidak
Tidak seperti biasanya pembeli, yang masuk kedalam rumah
Dan keluar lagi saat racikan rujak pak tua telah selesai
Gadis itu berdiri menunggu
Memperhatikan lincahnya tangan yang meracik di tengah terik
Selang beberapa lama, satu dua pertanyaan mulai meluncur dari mulut gadis itu
Aliran ceritapun keluar dari mulut pak tua
Pengalaman, keluhan dan syukur tersingkap
Tak ada 5 menit
“Terima kasih, pak!”
ia mengangguk sambil membetulkan letak capingnya yang miring
wajah tuanya menampakkan kegembiraan yang amat sangat
Tektekan terdengar lebih nyaring
Akupun didorongnya lagi
Badanku terasa lebih ringan karena beban sedikit berkurang
Kurasakan juga langkah pak tua juga lebih ringan
Apa yang yang membuatnya seperti itu
Sudah 9 tahun menemaninya
Aku tidak mengerti
Tapi sepertinya gadis yang tadi itu mengerti
Tek! Tek tek tek tek…!! Rujak rujak…!
Kami menanti pembeli yang keenam.
ps: folder lamanya Evi
ps: folder lamanya Evi
Komentar
Posting Komentar