tumpahkan minyak...
Kisah ini saya dengar dari Mama saya.....
Saya punya dua orang adik kecil bernama Alfin dan Ethok. Kebetulan, dua anak yang umurnya hanya terpaut dua tahun ini tergolong badung dari kecil. Selalu saja ada masalah yang mereka timbulkan di rumah. Mungkin karena mereka merasa mereka adalah anak anak terkecil dalam keluarga...atau mungkin ingin cari perhatian... entahlah.
Suatu siang, saat Mama sedang istirahat di kamarnya, entah dari mana kedua blonji (blonji: anjing kecil yang lucu, red) ini masuk ke kamar dan bermain di bed tempat Mama berbaring. Awalnya, saat ditanya, Alfin dan Ethok beralasan mereka juga mau tidur siang. Jadi, Mama biarkan saja. Namun lama kelamaan, Mama jadi terganggu juga oleh keberadaan mereka. Bagaimana tidak, mereka bahkan berani lompat-lompatan ria di bed. Bayangkan jika Anda berada di situasi tersebut. Sedang enak-enakan tidur, tiba-tiba diganggu oleh keriuhan dan teriakan persis di telinga Anda. Menjengkelkan bukan? Nah, itulah yang dirasakan Mama pada waktu itu.
"Alfin!!! Ethok!!! kalo tida mau tidur, maen di luar!" Mama meradang. Alfin dan Ethok serentak diam. Tapi tak berlangsung lama. kedua bocah edan itu kembali lompat-lompat sambil bernyanyi gembira di bed.
Mama jadi pusing. Mencubit kedua anak ini agar mereka menurut tidak akan banyak membantu. Di tengah kantuk ia mencari siasat...strategi apa yang ampuh untuk membungkam Ethok dan Alfin?
"Alfin.. Ethok.. kalo kamu dua masih nakal, mama lebih baik mati saja," Mama sengaja membuat suaranya terdengar seolah-olah sedang sakit.
Muslihat ini tampaknya berhasil. Namun....... hanya bertahan semenit saja. Kedua bocah ini kembali bertingkah.
"Baik sudah!! mama mati sekarang!" Setelah berkata itu, Mama lantas meluruskan badannya, bersikap seolah-olah sudah mati. Alfin dan Ethok awalnya tidak peduli. Mereka terus saja bermain. Namun lama-lama, mereka keder juga karena Mama tidak bereaksi.
Mereka takut.......
"Mama.....mama..... banguuuuuun ..., kami tida nakal lagi,"Alfin dan Ethok menggoyangkan badan mama.
Dalam hati Mama tertawa. Rasain, makanya jangan nakal.
Dalam hati Mama tertawa. Rasain, makanya jangan nakal.
"Mama..mama.. banguuuuuuuuuun," pipi Mama mereka tepuk-tepuk, berusaha membangunkan Mama. Mata Ethok berair... takut...Alfin pun tak kalah cemas.. hahahaha... dasar anak-anak.. nakal tapi polos.Walau badung, kedua anak ini begitu dekat sama Mama. Agaknya ketakutan yang mereka rasakan saat itu karena mereka berpikir bagaimana nasib mereka nanti tanpa Mama.
Mama terus bertahan diam... dalam hati ia tertawa... score sementara 1-0.
Perusuh: Ethok dan Alfin |
Sehari sebelumnya, saat pulang kantor, Mama menyempatkan diri membeli minyak gosok Nona Mas. itu adalah minyak gosok favorit ibu-ibu di Ruteng. Minyak baru tersebut disimpan di meja rias Mama, tidak jauh dari bed. Alfin melihat ke arah minyak itu. Entah dari mana, tiba-tiba sebuah ide timbul di kepalanya.
"Ethok, kita kasih tumpah minyak-nya mama'ee..."
Ethok, walau tidak mengerti maksudnya, namun ia tetap menuruti kakaknya. Ia turun dari dari bed hendak meraih minyak gosok yang baru dibeli itu.
"Jangannnn...."Mama serentak bangun dan menarik tangan Ethok untuk mencegahnya meraih minyak itu.
Alfin tertawa. Ethok juga. Alfin girang karena strateginya berhasil. Ethok bahagia karena Mama bangkit dari mati.
score terakhir....1-1.
Komentar
Posting Komentar